Rabu, 14 Maret 2012

Musuh Berngi

Contoh Musuh Berngi(surat kaleng)
            Di wilayah Karo(Deli-Serdang(Jahé/Dusun), Langkat, Binjai, Medan, sebagian wilayah Simalungun, Siantar, Dairi(Pakpak), Alas, dan Gayo, serta Kab. Karo) ancaman-ancaman seperti ini (surat kaleng) bukanlah hal yang asing. Ancama dalam bentuk surat kaleng dalam masyarakat Karo sangat populer dan sering disebut dengan istilah musuh berngi(musuh malam/musuh dalam kegelapan).

            Musuh berngi(surat kaleng), biasanya disampaikan oleh seorang karena dia tidak merasa puas atau senang akan perkataan ataupun tindakan seseorang dan mungkin tidak ditemukan jalan damai atau kesepakatan. Sehingga, tantangan dalam surat kaleng ini dirasakan perlu disampaikan, dan sipenerima surat kaleng(musuh berngi) ini sendiri umumnya bersedia menyanggupi tantangan tersebut atas dasar jiwa kesatria(masyarakat Karo terkenal dengan jiwa kesatria dan menempatkan harga diri serta martabat keluarga diatas segalanya).

Lihat tulisan saya lainnya:

Tulisen(aksara) Karo, Katika, Brahmana, dll di: Rudang Rakyat Sirulo. 
free download: Aksara Karo
Tulis(aksara) Karo.pdf

Selasa, 06 Maret 2012

Surat Batak Toba

A. Apa Itu Surat Toba

            Surat(tulisan/aksara) Toba, adalah salah satu aksara dalam rumpun Surat Batak(aksara Batak) yang dipergunakan oleh masyarakat etnis Batak Toba untuk menuliskan bahasa Batak Toba. Sama halnya dengan aksara-aksara yang serumpun dengannya, karakter(fonts) dan ejaannya juga tidak jauh berbeda dengan pada seperti tulisan(aksara) Karo, Dairi(Pakpak), Mandailing, atau Simalungun(Timur).

            Surat Toba diklasifikasikan dalam abugida(semua bunyi dapat dilambangkan secara akurat), yang dimana aksara utama(ina ni surat) melambangkan konsonan(walau dalam pengejaanya diiringi bunyi “a”) dan vokal merupakan diakritik(anak ni surat).

B. Penggunaan Surat Toba

1. Ina Ni Surat

            Ina Ni Surat atau huruf utama pada aksara Toba terdiri atas sembilan-belas(19) huruf, yang dimana setiap huruf-huruf itu diikuti oleh bunyi “a”, kecuali pada huruf “I(i)” dan “U(u)”. Perhatikan tabel berikut ini!

Tabel 01. Ina Ni Surat
Contoh:

             Perhatikan contoh diatas! “Sada, mara, bata, raja, dan mata”. Jika kita perhatikan contoh-contoh itu, tentunya dengan mudah kita dapat melakukan alih aksara ke surat Toba, karena huruf-huruf yang dibutuhkan untuk menyusun kata-kata diatas sudah tersedia pada ina ni surat(huruf induk) aksara Toba. Tetapi, bagaimana pula jika kita ingin menulis kata “batak”? Perhatikan tabel 01 (Ina Ni Surat)! Disana ada huruf “Ba, Ta, dan Ka”, hanya “Ka” yang ada, bukan “K”! Jadi selanjutnya bagaimana; Apakah kita paksakan memakai huruf “Ka” saja? Jika ya, maka hasilnya akan “bataka” bukan “batak”, tentunya tidak seperti harapan kita. Oleh karena itu, maka untuk dalam aksara Batak Toba ada dikenal dengan anak ni surat atau anak surat(ckp. Karo) yang fungsinya sebagai: i) penghilang bunyi “a”,  ii). Pengubah bunyi “a”, dan iii). Penambah bunyi “h dan ng”

2. Anak Ni Surat
 i. Pangolat 

            Pangolat atau dalam tulisen(aksara)Karo dikenal dengan penengen(pemantik). Berfungsi untuk mematikan(menghilangkan) bunyi “a” yang mengikuti ina ni surat. Sehingga “Ha” pada ina ni surat menjadi “H” saja, “Ka” menjadi “K” saja, dan seterusnya, karena “a” yang mengikuti huruf “Ha” telah dihilangkan oleh pangolat. Adapun tanda(karakter) yang ditunjukkan untuk pangolat adalah “”. Perhatikan contoh berikut. Perhatikan contoh-contoh berikut!


   Perhatikan contoh diatas! Lihat tanda  . itulah pangolat yang berfungsi untuk menghilangkan(mematikan)bunyi “a”.

ii. Mengubah bunyi

            Dalam surat Batak Toba(aksara Batak Toba) ada dikenal empat anak ni surat pengubah bunyi, yakni:

      -          Hatadingan: merubah bunyi “a” menjadi bunyi “é” dengan tanda: “
-          Sihora: merubah bunyi “a” menjadi “ o”  dengan tanda: “
-          Haborotan: mengubah bunyi “a” menjadi “u”  dengan: tanda: “
-          Hauluan: mengubah bunyi “a” menjadi “i” dengan tanda: “

Contoh:

iii. Penambah bunyi.

     - Peminggeil: menambahkan bunyi " h " dengan tanda:""
     - Hamisaran: menambah bunyi " ng" dengan tanda:""

Contoh:

download versi PDF(free)
Lihat tulisan lainnya: Aksara Karo atau download versi PDF
free download